Ban motor dan ban artco bervariasi jenis dan pilihannya di pasaran. Semua sanggup dipilih mengatur budget dan kebutuhan, utamanya untuk digunakan sehari-hari.
Namun saking banyaknya, kadang kami disulitkan guna memilah ban yang pas bikin kuda besi kesayangan. Ada yang harganya terjangkau, tetapi khawatir kualitasnya tidak cukup jempolan. Mau yang bermutu tinggi tetapi harganya mahal.
Pertama tahu pria berkaca mata ini, idealnya gunakan ban yang ukurannya cocok anjuran pabrikan. Namun tak kasus kalau mau rubah ukuran.
Tapi wajib diperhatikan, jangan sampai rubah dengan ukuran yang lebih kecil. Lebih baik naik satu ukuran. Misalnya untuk Honda Vario 125, ban belakang bawaannya 90/90, maka idealnya gunakan 100/80.
Begitu pun untuk ban depan, berasal dari pada awalnya 80/90 sanggup gunakan 90/90. Atau sanggup termasuk gunakan 90/80, contoh ukuran di awalnya langka di pasaran.
“Harian kan kebanyakan ngejar nyaman kayak matik kebanyakan upsize ya. Juga biar lebih stabil dan kadang ban lebih besar itu lajunya pas kecepatan menengah ke tinggi lebih konstan, sebetulnya sih awalannya berat tetapi di atas itu lebih gampang sebab terbantu momentum,” ujar Aldrin kepada kumparan, Jumat (26/3).
Alasan lain tahu Aldrin, menambah satu ukuran supaya sanggup meredam getaran lebih baik, ketimbang ban bawaan standar yang kecil dan bidang tapaknya condong lebar.
Pakai ban dengan kompon medium
Berikutnya tersedia baiknya pilih ban dengan tingkat kelunakan atau kompon medium. Kenapa? Katanya ban jenis selanjutnya menawarkan durabilitas yang tinggi.
“Selain awet, apabila tersedia kendala di jalan masih lebih tahan kena paku, nggak gampang ketusuk lah istilahnya,” sambungnya.
Lalu bagaimana pilih ban yang tingkat komponnya medium? Mudah saja, cukup tekan permukaan ban gunakan kuku. Manakala bekasnya didalam dan lama hilang, ban selanjutnya termasuk yang lunak atau soft.
Ilustrasi mengganti ban baru pada motor. Foto: dok. Istimewa
Kemudian kalau bekasnya tidak terlampau didalam dan segera cepat hilang, ban selanjutnya termasuk medium. Selebihnya kalau tidak meninggalkan bekas atau cuma sedikit, maka ban selanjutnya termasuk yang keras atau hard.
Cara ke dua melihat spesifikasi ban. Cara menentukannya lebih mudah. Cari huruf M yang pertanda kompon medium. Sebab S untuk Soft, dan H mendefinisikan ban dengan kompon Hard. Contohnya ban Battlax SC, memiliki kode spesifikasi 120/70-13M/C. Itu termasuk ban kompon medium.
Nah paling akhir yang kebanyakan bikin galau nih, pilih ban tubeless atau tube type? Alias ban yang gunakan ban didalam atau tidak? Soal ini Aldrin mempertegasnya untuk senantiasa pilih tubeless.
“Even untuk jalan jauh atau harian, kebanyakan tubeless lebih praktis, sebab kena paku nggak segera bocor. Beda gunakan ban dalam, kena paku atau batu, tetap tersedia kawat aja itu segera bocor,” katanya.
Pertimbangan lainnya adalah ban tubeless gampang ditambal. Bahkan perangkat penambalnya dijual di pasaran dan gampang dibawa ke mana-mana. PR-nya tinggal bawa pompa ban portable, supaya manakala bocor di sedang jalan sanggup menanggulangi sendiri.
Selain itu gunakan ban tubeless termasuk lebih sanggup menambah kenyamanan, berarti tanpa khawatir ban sanggup kempis, apabila ditambahkan cairan anti bocor. “Sebagai prevenitf, tetapi sebaiknya ban belakang aja, kalau dipakai depan efeknya layaknya tangki setengah penuh, sanggup sedikit mengganggu kendali,” tuntasnya.