Bagaimana caranya pelihara kelapa sawit agar berbuah banyak? Tujuan utama membudidayakan kelapa sawit adalah untuk mendapatkan buah. Semakin banyak buah yang diperoleh, maka makin lama besar pula keuntungan yang didapatkan oleh petani.
Faktanya tingkat produktifitas tanaman kelapa sawit berbanding lurus bersama bentuk pemeliharaannya. Apabila pohon sawit dipelihara bersama benar, maka pohon selanjutnya pun dapat membuahkan buah di dalam kuantitas yang melmpah. Begitu pula sebaliknya kalau pohon sawit kurang mendapatkan perawatan, buah yang dihasilkan oleh pohon selanjutnya pun jadi kurang maksimal.
Namun sebagai pebisnis, kita termasuk wajib memperhatikan biaya yang dikeluarkan selama melindungi kelapa sawit. Pemakaian anggaran dapat dikatakan tepat kalau biaya selanjutnya dapat membuahkan tanaman kelapa sawit yang membuahkan buah yang optimal. Perhatikan faktor-faktor selanjutnya ini untuk memaksimalkan penggunaan anggaran biaya pemeliharaan kelapa sawit :
1. Penyesuaian Metode bersama Lingkungan
Metode pemeliharaan kelapa sawit wajib sesuai bersama suasana lingkungannya. Mungkin saja bentuk perawatan pohon sawit di suatu tempat tidak serupa bersama tempat lainnya. Sebagai contoh, tanaman yang dipelihara di lahan gambut perlu unsur hara mikro seperti Cu dan Fe di dalam kuantitas yang melimpah. Kelapa sawit di tempat gambut termasuk perlu proses drainase yang baik untuk mencukupi keperluan airnya. Hal ini tidak serupa bersama kelapa-kelapa sawit yang ditanam di lahan mineral yang tidak amat perlu mineral Cu dan Fe.
2. Penggunaan Alat Berteknologi Tinggi
Seiring berjalannya waktu, dunia konsisten mengalami perkembangan. Tak kalau bersama alat-alat pertanian. Saat ini sudah banyak alat pertanian yang ditanami bersama teknologi bersistem mekanis. Walaupun biaya pengadaannya memadai mahal, namun kalau dihitung bersama membandingkannya terhadap alat manual, peralatan mekanis dapat menambahkan hasil yang lebih maksimal. Jadi sebagai seorang investor yang baik, Anda wajib tetap memperbaharui informasi mengenai peralatan pertanian yang moderen ini dan membelinya kalau memang amat diperlukan.
3. Pengendalian Gulma secara Intensif
Gulma adalah tanaman pengganggu yang tumbuh di tempat lahan kelapa sawit. Adanya gulma dapat mengurangi unsur hara yang tersimpan di di dalam tanah yang notabene amat dibutuhkan oleh pohon sawit di dalam menunjang pertumbuhannya. Gulma yang paling beresiko bagi pohon sawit yakni gulma di kelas A seperti bambu, pisang, ilalang, senduduk, dan sebagainya. Pengendalian gulma dapat dijalankan baik secara mekanis maupun kimiawi.
4. Pemeberantasan Hama dan Penyakit
Terdapat memadai banyak hama dan penyakit yang sering ditemukan menyerang tanaman kelapa sawit. Hama dan penyakit selanjutnya dapat menyerang sekujur pohon kelapa sawit menjadi berasal dari akar, batang, pelepah, daun, bunga, sampai buah. Pemberantasan yang tepat terhadap hama dan penyakit ini sejak dini dapat mempertahankan produktifitas pohon sawit yang Anda pelihara.
5. Pemupukan bersama Jadwal dan Dosis yang Tepat
Pemupukan kelapa sawit tidak boleh dijalankan sembarangan. Pemupukan ini wajib dijalankan menurut jadwal yang sudah disusun di awalnya dan memakai dosis yang tepat. Beberapa pupuk yang sering dipakai untuk pohon sawit antara lain urea, ZA, KCI, dolomit, TSP, dan borate. Tak ketinggalan lebih dari satu petani sering pula menambahkan pupuk berwujud cuprum dan ferrit.
6. Penunasan yang Diatur
Tujuan penunasan adalah untuk mempertahankan susunan pohon kelapa sawit, membersihkan tanaman, dan tingkatkan produktifitasnya. Pegerjaan penunasan wajib sesuai terhadap umur berasal dari tanaman tersebut. Contohnya tanaman yang berumur kurang berasal dari 9 tahun maka tunasannya wajib songgo 3, tetapi terhadap tanaman yang berumur sekitar 9-15 tahun wajib ditunas bersama songgo 2. Sementara itu, tanaman yang sudah berusia lebih berasal dari 15 tahun perlu tunasan songgo 1.
7. Prosedur Pemanenan yang Benar
Proses pemanenan buah kelapa sawit wajib dijalankan bersama teknik yang benar. Jika salah, maka besar mungkin perihal selanjutnya dapat menyebabkan tanaman mengalami stres. Akibatnya pun dapat ditebak yakni pohon sawit enggan mengeluarkan bunga kembali sebagai calon dapat buah.