cara menanam padi organik

Cara Menanam Padi Organik Baik Bagi Kesehatan

Posted on

Apa kabar? Makanan pokok yang di konsumsi setiap hari tentunya baik bagi kesehatan tubuh. Jika Anda mempunyai lahan sawah yang kosong, tapi masih bingung cara mengolahnya bagaimana. Pada artikel kali ini saya akan membagikan cara menanam padi organik.

 

Apa Itu Padi Organik

cara menanam padi organik

Padi organik adalah beras yang tidak mengandung zat kimia berbahaya. Penggunaan pestisida kimia dan pupuk kimia dalam dalam budidaya padi organik diganti dengan pemakaian pestisida dan pupuk organik, sehingga pertanian organik tidak lagi mengandalkan pestisida kimia semata tetapi menggunakan pestisida hayati.

Sejarah

Gerakan organik dimulai pada tahun 1930-an dan 1940-an sebagai reaksi terhadap pertumbuhan pertanian ketergantungan pada pupuk sintetis. 
Pupuk buatan dibuat pada abad 18, awalnya dengan Super fosfat dan kemudian diturunkan pupuk amonia yang diproduksi massal dengan menggunakan proses Haber-Bosch yang dikembangkan selama Perang Dunia I. pupuk ini adalah murah, kuat, dan mudah untuk transportasi dalam massal.
Kemajuan serupa terjadi di pestisida kimia pada tahun 1940-an, yang membawa pada dekade yang disebut sebagai ‘era pestisida’.
Sir Albert Howard secara luas dianggap sebagai ayah dari pertanian organik. Pekerjaan lebih lanjut dilakukan oleh JI Rodale di Amerika Serikat, Lady Eve Balfour di Inggris Raya, dan banyak orang lain di seluruh dunia.
Sementara itu, dalam proses menanam padi kita membutuhkan alat-alat begitupun dalam pasca panen menggunakan alat pemanen padi.

Cara Menanam Padi Organik

1. Varietas

  • Varietas unggul baru atau varietas lokal, adaptif lingkungan spesifik, tahan Organisme Penganggu Tanaman (OPT) utama yang terdapat di lokasi, sesuai anjuran atau varietas yang memiliki nilai ekonomis tinggi seperti Sintanur, Inpari 23 Bantul, beras berpigmen seperti Inpari 24 Gabusan, Jeliteng, Pamelen dan Pamera, Baroma (basmati beraroma) dsb.
  • Umur panen sesuai dengan pola tanam atau ketersediaan air
  • Disarankan dilakukan pergiliran

2. Pemilihan Benih

  • Bermutu/bersertifikat.
  • Memiliki berat jenis tinggi, mempunyai daya fisiologis (daya berkecambah dan vigor) tinggi, mampu memberikan pertumbuhan cepat dan
  • Benih murni, bernas, bersih, dan
  • Dormansi benih telah terlewati.

3. Cara Pengelolaan Benih :

  • Rendam benih selama 12 jam
  • Tiriskan benih selama 12 jam – mematahkan dormansi benih, namun menghindari tumbuhnya calon akar
  • Pupuk hayati – pengolahan benih Agri-Rice

4. Pesemaian

  • Lahan untuk pesemaian aman dari gangguan binatang, mudah diairi dan tidak dekat lampu untuk menghindari serangan hama.
  • Media tumbuh pesemaian berupa campuran tanah dengan kompos jerami atau pupuk kandang dan abu dengan perbandingan tanah : kompos : abu 7 : 2 : 1. Kebutuhan benih 40 kg per ha.
  • Pesemaian Padi organik dilakukan dengan cara kering (tidak digenang) dan dilakukan penyiraman setiap hari. Pesemaian bisa dilakukan di lahan sawah, lahan kering atau pekarangan dengan dilapisi plastik atau menggunakan nampan
  • Saat benih berkecambah, ditambahkan
  • Pesemaian dipantau setiap 2-3 hari sekali untuk memonitor hama wereng, penggerek batang atau hama lain.
  • Jika hama terpantau di persemaian, dikendalikan menggunakan insektisida nabati-hayati.
  • Bibit dalam pesemaian siap ditanam dengan menggunakan bibit muda (umur 15-18 hari setelah sebar).

5. Penyiapan Lahan

  • Pupuk kompos atau pupuk kandang sebanyak 5-10 ton/ha ditaburkan merata sebelum bajak singkal atau garu.
  • Pengolahan tanah dilakukan dengan olah tanah minimum atau juga bisa menggunakan olah tanah kering.
  • Pengolahan tanah ditujukan agar tanah melumpur dengan baik, kedalaman lumpur minimal 20 cm, tanah. bebas gulma, pengairan lancar, struktur tanah baik, dan ketersediaan hara bagi tanaman meningkat.

6. Penanaman

Sebelum ditanam, lakukan pencaplakan (pembuatan jarak tanam), jarak tanam yang baik adalah jarak tanam sesuai dengan metode SRI yakni tidak terlalu rapat, biasanya 25 x 25 cm atau 30 x 30 cm. Lakukan penanaman dengan memasukkan satu bibit pada satu lubang tanam. Penanaman jangan terlalau dalam supaya akar bias leluasa bergerak.

4. Perawatan

Pada penanaman budidaya padi organik dengan metode SRI yang paling penting adalah menjaga aliran air supaya sawah tidak tergenang terus menerus namun lebih pada pengaliran air saja. Untuk itu, setiap hari petani biasanya melakukan control dan menutup serta membuka pintu air secara teratur.  Berikut panduan pengairan SRI:

  • Penanaman dangkal, tanpa digenangi air, mecek-mecek, sampai anakan sekitar 10-14 hari
  • Setelah itu, isi air untuk menghambat pertumbuhan rumput dan untuk pemenuhan kebutuhan air dan melumpurkan tanah, digenangi sampai tanah tidak tersinari matahari, stelah itu dilairi air saja.
  • Sekitar seminggu jika tidak ada pertumbuhan yang signifikan dilakukan pemupukan, ketika pemupukan dikeringkan dan galengan ditutup
  • Ketika mulai berbunga, umur 2 bulan, harus digenangi lagi, dan ketika akan panen dikeringkan

Pemupukan biasanya dilakukan pada 20 hari setelah tebar, pupuk yang digunakan adalah kompos sekitar 175-200 kg. Ketika dilakukan pemupukan sawah dikeringkan dan pintu air ditutup. Setelah 27 hari setelah tebar, aliri sawah secara bergilir antara kering dan basah.

Beberapa hama yang sering menyerang tanaman padi diantaranya burung, walang sangit, wereng dan penyakit ganjuran atau daun menguning.

Cara penanganannya bisanya dengan cara manual, membuat orang-orangan sawah untuk hama burung, penyemprotan dengan pestisida hayati seperti nanas, bawang putih dan kipait atau gadung, serta untuk penyakit biasanya dengan cara mencabut dan membakar tanaamn yang sudah terkena penyakit daun menguning.

Untuk pencegahan harus dilakukan penanaman secara serentak supaya hama dan penyakit tidak datang, penggunaan bibit yang sehat, pengaturan air yang baik, dan dengan melakukan sistem budidaya tanaman sehat yang cukup nutrisi dan vitamin sehingga kekebalannya tinggi.

Hama lain yang sering menyerang adalah  hama putih,  thrips, wereng, walang sangit, kepik hijau,  penggerek batang padi, tikus , dan burung. Sementara itu penyakitnya adalah penyakit bercak daun coklat, penyakit blast, Busuk pelepah daun, fusarium, penyakit kresek atau hawar daun dan penyakit tungro.

5. Panen

cara menanam padi organik

Padi mulai berbunga pada umur 2-3 bulan bulan dan bisa dipanen rata-rata pada umur sekitar 3,5 sampai 6 bulan bulan, tergantung jenis dan varietasnya. Pada luasan lahan 200 meter persegi, untuk padi yang berumur pendek (3,5 bulan) biasanya diperoleh 2 kwintal gabah basah, setara dengan 1, 5 kuintal gabah kering atau 90 kg beras.

Setelah dipanen, padi bisa dijual langsung, atau juga dijemur dulu sekitar 1-2 hari baru kemudian dijual, atau setelah dijemur digiling baru dijual berupa beras ataupun untuk dikonsumsi sebagiannya. Dalam proses panen kita memerlukan alat pemanen padi.