Masjid Nasional Surabaya atau yang biasanya sering disebut dengan Masjid Al – Agung adalah masjid terbesar yang ke-2 di Indonesia. Dengan jumlah penduduk lebih dari 4 juta jiwa, populasi muslim 90%.
Masjid yang terletak di wilayah Kelurahan Pagesangan, Kecamatan Jambangan, Kota Surabaya, Jawa Timur. Yang berlokasi di samping Jalan Tol Surabaya-Gempol.
Masjid yang memiliki luas bangunan sekitar 22,3 meter persegi. Dan didirikan diatas tanah seluas 11,2 Hektar. Dengan bangunan yang sangat luas dan besar maka dari itu masjid ini mampu menampung sekitar 36.000 para jama’ah.
Masjid Agung ini bukan hanya dijadikan tempat beribadah saja melainkan, masjid ini dijadikan sebagai tempat wisata religi bagi para jama’ah pengunjung.
Masjid yang dibangun pada tanggal 4 agustus 1995, atas gagasan Wali Kota Surabaya. Masjid ini ditandai peletakan batu pertama oleh Wapres Try Sutrisno dan diresmikan Presiden KH Abdurrahman Wahid, pada tanggal 10 November 2000.
Pada saat peletakan batu pertama, proses kehadiran pada masjid ini mengalami proses pergulatan panjang ditengah masyarakat yang bernuansa jawa. Padahal awal pembangunan masjid ini dihadirkan dalam tempo sesingkat mungkin. Pelaksana proyek melakukan pembangunan dengan fast track. Yang dimana sebuah system dilakukan perencana dan diselesaikan secara bersamaan di lapangan.
Pada lantai di Masjid Akbar ini dirancang dengan ketinggian 3 meter dari permukaan jalan. Ruang urugan dijadikan sebagai basement, lantai 1 basement disangga dengan tiang – tiang (system flooting floor) .
Pada pengerjaan lantai dibuat dengan system pengecoran terdiri dari plat lantai empat persegi panjang berukuran 3 x 3 meter dan tebal 15 cm.
KUBAH MASJID AGUNG AL – AKBAR
Masjid Al – Akbar ini memiliki 5 kubah dan 4 kubah yang kecil berbentuk limas. Kelima kubah ini menandakan angka lima sebagai rukun islam. Dan memiliki menara yang tinggi sekitar 99 meter, dan mengapa menara ini memiliki tinggi 99 meter? Karena abgka 99 mempresentikan (Asmaul Husna).
Pada awalnya masjid ini dibangun dan dilengkapi dengan 7 menara, akan tetapi karena krisis ekonomi pada tahun 1997. Dan kini hanya satu menara yang berdiri kokoh yang ada di sudut utara.
Rangka kubah pada masjid ini dibuat dengan system space frame, yang menggunakan bahan besi baja. selanjutnya kubah dibentuk di atas rangka atap utama yang berukuran 54 x 54 meter, tanpa ada tiang penyangga. Dan untuk bobot pada kubah masjid ini yaitu hamper 200 ton. Dan kubah yang berbentuk seperti meneyerupai setengah telur dengan 1,5 layer dan tinggi sekitar 27 meter. Serta Kubah yang menumpu pada atap piramida dalam 2 layer setinggi kurang kebihnya 11 meter.
Untuk merangkai dan memasang komponen di lapangan dimungkinkan adanya disiplin dalam kerja dan pengalaman tim.
Selanjutnya untuk penutup struktur rangka atap terdiri dari 3 lapis yaitu Atap Kedap Air (AKA), Enamel Sheet Panel (ESP) sebagai cover atap luar dan penutup plafon. Atap Kedap Air (AKA) adalah bentuk segmen yang menumpu pada kontruksi space frame yang ada dibawahnya. Dan sedangkan Enamel sheet Panel (ESP) adalah plat baja yang di coating atau diwarnai, kemudian dipanaskan hingga 800 derajat celcius. Selanjutnya plat dipotong sesuai dengan ukuran dan kebutuhan ukurannya dan akhirnya berfungsi sebagai penutup atap Esp ini didesain untuk atap Masjid Al-Akbar ini. Kemudian rangka bawah yang berfungsi sebagai plafon ditutup dengan bahan kedap suara.
PINTU MASJID AGUNG AL – AKBAR
Pada Masjid Agung Al-Akbar ini memiliki 45 pintu bukaan ganda yang berarti dibutuhkan 90 daun pintu masing – masing dengan ukuran 1,5 m dan tinggi 4,5 m dan disetiap pintu memiliki ukiran.
Pintu masjid Agung Al – Akbar ini terbuat dari kayu jati yang khusus dan dibuat asli oleh para pengrajin Surabaya. Kusen yang terbuat dari rangka besi dan dilapisi dengan kayu yang dihubungkan ke engsel maupun slot karena berat daun pintu masjid ini lebih dari 250 kg maka dari itu untuk engsel masjid ini dibuatkan secara khusus.
Marmer yang dipilih dari Lampung untuk pelapis dinding dan lantai ruang dalam masjid, sehingga lantai terasa sangat sejuk kusyuk.
MIMBAR MASJID AGUNG AL – AKBAR
Mimbar pada masjid ini dibuat dengan ketinggian sekitar 3 meter. Agar tercipta suasana yang khas, mimbar diberi nuansa etnis dengan hiasan ornament Madura dan dikerjakan oleh pengrajin Madura.
MENARA MASJID
Menara dalam Masjid Agung Al-Akbar ini memiliki tinggi sekitar 99 meter. dan di lengkapi dengan view tower pada ketinggian 68 meter dan mampu menampung 30 orang menggunakan lift untuk melihat pemandangan kota Surabaya. Dalam rancangannya menara seharusnya berjumlah 6 buah. Akan tetapi, karena teknologi Slip Form dari Singapura yang memerlukan waktu sekitar 2 bulan dalam pengecorannya.
AULA MASJID
Luas bangunan pada Masjid Agung Al – Akbar ini sekitar 520 m2 Aula di bangun dengan konsep kesatuan dan lingkungan yang estetik.
