Budidaya tanaman cabai termasuk dalam salah satu kegiatan yang mudah dilakukan oleh pemula. Selain itu, Anda juga dapat menjadikan kegiatan ini untuk mengisi waktu luang Anda selama di rumah. Yuk simak caranya berikut ini!
Negara kita dikenal dengan segudang kuliner pedasnya. Tak heran, permintaan cabai di pasaran pun tak pernah surut. Cabai biasanya digunakan sebagai bahan bumbu masakan, sambal, atau sekedar dimakan langsung sebagai lalapan.
Bersamaan dengan harga cabai yang terus mengalami peningkatan, hal ini tak menurunkan minat masyarakat Indonesia untuk mengonsumsi cabai. Hal ini bisa Anda atasi dengan membudidayakan tanaman cabai sendiri di rumah.
Pada dasarnya, cara menanam dan merawat tanaman cabai tidak sulit. Namun, Anda harus tetap mengetahui cara budidaya tanaman cabai yang benar agar tanaman cabai Anda bisa tumbuh opimal dan menghasilkan buah yang banyak dan berkualitas.
Budidaya Tanaman Cabai
Selain lebih mudah dan dekat, Anda juga mendapatkan cabai yang lebih segar karena langsung dipetik dari pohonnya saat dibutuhkan sebagai bahan pada masakan. Tak hanya itu, Anda juga bisa menghemat pengeluaran bulanan yang biasa digunakan untuk membeli bahan masakan.
Jadi, bagaimana? apakah Anda tertarik untuk membudidayakan tanaman cabai sendiri dirumah? simak informasi selengkapnya berikut ini!
1. Pemilihan Benih Cabai
Benih cabai dapat dengan mudah didapatkan di toko-toko pertanian, namun, Anda juga dapat membuatnya sendiri di rumah. Selain lebih menghemat biaya produksi, Anda juga dapat memastikan kualitas benih cabainya sendiri. Cara membuat benih cabai sendiri sebenarnya cukup mudah. Pastikan Anda menggunakan benih cabai yang berkualitas, agar tanaman cabai Anda bisa tumbuh secara optimal.
Benih cabai berkualitas merupakan benih yang berasal dari buah cabai yang berkualitas juga, yaitu cabai yang tua di pohonnya, tidak terserang hama dan penyakit, serta berasal dari induk cabai yang tumbuh subur dan berbuah lebat.
Setelah mendapatkan buah cabai yang sesuai, maka langkah selanjutnya yaitu memisahkan bijinya. Belah buah cabai menjadi dua kemudan pisahkan kulit dan bijinya. Pastikan berhati-hati saat Anda membelah cabai agar tidak merusak bijinya.
Selanjutnya biji cabai direndam dalam satu ember air untuk menyeleksi kualitas bijinya. Biji cabai yang terapung wajib dibuang, karena ini merupakan biji yang cacat dan tidak memiliki kemungkinan untuk tumbuh. Sebaliknya, biji cabai yang tenggelam memiliki kemungkinan besar untuk tumbuh. Biji cabai pilihan tersebut kemudian disaring dan tiriskan, lalu dijemur di bawah sinar matahari hingga benar-benar kering. Benih cabai pun siap untuk disemai.
2. Penyemaian Benih Cabai
Setelah didapatkan benih cabai yang berkualitas baik, langkah selanjutnya dari budidaya cabai yaitu persemaian benih. Anda dapat menggunakan polybag ukuran kecil sebagai media penyemaiannya.
Sebelum itu, siapkan media semai bagi benih cabai, yaitu terbuat dari campuran tanah dan pupuk organik seperti kompos atau pupuk kandang dengan perbandingan 3 : 1. Setelah tercampur merata, media semai kemudian diisikan ke dalam setiap polybag hingga memenuhi 3/4 bagiannya.
Media semai polybag ini kemudian diletakkan pada tempat yang teduh atau tidak terkena hujan dan paparan sinar matahari secara langsung selama kurang lebih satu minggu.
Sebelum disemai, siapkan benih cabai dengan cara direndam terlebih dahulu dalam air hangat selama kurang lebih tiga jam. Hal ini bertujuan agar biji cabai cepat berkecambah. Kemudian biji cabai ditanam dalam media semai dengan kedalaman sekitar 1 cm. Satu polybag hanya dapat ditanami dengan satu buah benih saja.
Jangan lupa media semai selalu disiram setiap hari pada pagi atau sore hari. Pastikan media semai benih cabai tetap lembab dan tidak tergenang air. Benih cabai baru bisa dipindahkan ke tempat dengan paparan sinar matahari langsung saat sudah memiliki sekitar 3-4 helai daun.
3. Penanaman Bibit Cabai | Cara Budidaya Tanaman Cabai di Rumah
Proses penanaman bibit cabai sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari. Langkah ini bis aAnda lakukan setelah bibit cabai berusia sekitar 1 bulan atau telah menghasilkan 3-4 helai daun. Media tanam yang digunakan untuk menanam bibit cabai bisa berupa lahan tanam ataupun pot dan polybag.
Jika budidaya tanaman cabai Anda dilakukan di lahan tanam, pastikan tanah lahan telah digemburkan dan diberi pupuk. Sementara itu, jika Anda memilih menggunakan pot atau polybag , maka sebaiknya Anda menggunakan pot atau polybag berukuran besar dengan diameter sekitar 30 cm. Media tanam bibit cabai dibuat dari campuran tanah, pupuk, dan sekam mentah dengan perbandingan 3 : 2 : 1.
Saat memindahkan bibit cabai ke dalam pot, sebaiknya berhati-hati agar bibit cabai tidak rusak. Cara yang paling mudah yaitu cukup dengan merobek polybag media semainya lalu mengeluarkan bibitnya tanpa harus dipisah dengan tanahnya. Setelah itu, bibit cabai bisa langsung ditanam pada media tanam yang telah dipersiapkan.
Buat lubang tanam, kemudian masukkan bibit cabai. Tutup kembali lubang tanam dengan tanah disekitarnya. Setelah ditanam, bibit cabai kemudian disiram dengan air secukupnya.
4. Perawatan Tanaman Cabai
Agar tanaman cabai bisa tumbuh optimal serta memproduksi buah yang banyak, maka tanaman cabai harus mendapatkan perawatan yang tepat. Beberapa langkah perawatan pada tanaman cabai yaitu meliputi :
Penyiraman
Cara merawat tanaman cabai yang pertama yaitu penyiraman. Tanaman cabai harus mendapatkan penyiraman secara rutin pada pagi atau sore hari. Siram tanaman cabai dengan air secukupnya, pastikan media tanam tanaman cabai tetap terjaga kelembabannya serta tidak tergenang oleh air. Pasalnya, penyiraman berlebihan, justru dapat mendorong munculnya hama, penyakit dan infeksi jamu pada tanaman cabai.
Atur Pencahayaan
Tanaman cabai cocok tumbuh di daerah yang panas dan mendapatkan banyak sinar matahari. Setidaknya, tanaman cabai memerlukan cahaya matahari selama kurang lebih 5 hingga 6 jam per harinya. Hal ini bisa mempengaruhi pertumbuhan tanaman cabai agar lebih baik.
Namun, bila budidaya tanaman cabai Anda dilakukan dalam ruangan, atau temapat yang sulit untuk mendapatkan sinar matahari langsung, Anda dapat memberikan pencahayaan dengan menggunakan lampu.
Pemupukan
Agar tanaman cabai bisa tumbuh optimal, maka diperlukan nutrisi dan unsur hara yang mencukupi. Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukan pemupukan pada tanaman cabai pada 18-20 hari setelah penanaman. Pupuk yang digunakan merupakan pupuk organik seperti pupuk kompos dan pupuk kandang.
Goyangkan Tanaman
Tanaman cabai membutuhkan serangga seperti lebah untuk membantunya dalam penyerbukan. Selain itu, tanaman cabai juga bisa melakukan penyerbukan sendiri dengan bantuan angin. Namun, jika tanaman cabai sulit untuk mendapatkan angin, maka Anda bisa membantu proses penyerbuakannya dengan menggoyangkan bunganya secara perlahan.
Penyiangan atau Pembersihan Gulma
Keberadaan rumput-rumput liar yang tumbuh di sekitar tanaman cabai diyakini dapat mengganggu proses penyerapan nutrisi dan unsur hara oleh tanaman cabai. Oleh karena itu, Anda harus memlakukan penyiangan atau pembersihan gulma secara rutin. Langkah ini dapat Anda lakukan dengan mencabut gulma hingga ke akar.
Baca Juga : Cara Lengkap Merawat Tanaman Cabai yang Benar
5. Panen | Cara Budidaya Tanaman Cabai di Rumah
Tanaman cabai membutuhkan waktu sekitar 10 hingga 12 minggu hingga bisa dipanen. Masa tanam cabai berlangsung sekitar 6 bulan atau lebih. Bahkan ada tanaman cabai yang bertahan hingga umur 24 bulan. Proses pemanenan tanaman cabai bisa berlangsung sebanyak 15 hingga 18 kali.
Budidaya tanaman cabai bisa menjadi salah satu pilihan tepat bagi Anda terutama untuk mengisi waktu luang serta untuk menyediakan kebutuhan cabai sebagai bahan masakan sehari-hari. Semoga artikel ini bisa bermanfaat dan menambah wawasan Anda mengenai cara budidaya tanaman cabai yang benar agar menghasilkan buah cabai yang berkualitas dan banyak.