Bupati Lumajang Thoriqul Haq memenuhi panggilan Polda Jawa Timur sebagai saksi kasus pencemaran nama bagus. Thoriq dipanggil atas laporan seorang pengusaha tambang. di tambang pasir lumajang
Thoriq tiba dengan istri almarhum Salim Kancil. Sebelum menjelang ruang pemeriksaan, Thoriq memberi tahu kasus ini berawal dari istri almarhum Salim Kancil yang mengaku dirugikan karena tanahnya diserobot oleh pengusaha tambang.
Harga Pasir Lumajang
Kami dipanggil sahabat-sahabat di Polda, di Direskrimsus berkenaan dengan laporan yang nanti akan saya konfirmasikan siapa yang keberatan. Yang penting dari segala itu berkenaan dengan tanah yang digarap atau sawah yang digarap istrinya almarhum Salim Kancil, ungkap Thoriq di Mapolda Jatim Jalan Ahmad Yani Surabaya, Kamis (9/7/2020).
Yang dulu kita ingat segala, itu menjadi musibah Salim Kancil dan meninggalnya almarhum Salim Kancil dan dan tanah itu sekarang menjadi perdebatan kembali dan ini saya dipanggil berkenaan dengan kasus ini, imbuh Thoriq.
Tak cuma itu, Thoriq juga menyinggung wacana kasus penyerobotan tanah. Melainkan, Thoriq belum dapat memaparkan terlalu banyak. Salah satunya soal istilah penyerobotan. Nanti keterangan selanjutnya akan dibeberkan istri almarhum, lanjutnya.
Sementara ketika disinggung berhubungan statusnya, Thoriq mengaku dirinya cuma dimintai keterangan sebagai saksi. Saya dimintai keterangan. Iya nanti saya meminta klarifikasi dulu dari kepolisian. Ini saya sebagai saksi, pungkasnya. untuk informasi lebih detail bisa di cek di lumajang.supplierpasir.net
Sebelumnya, kasus ini berawal ketika Thoriq ikut memperjuangkan tanah Mendiang Salim Kancil. Dalam wawancaranya di channel youtube Lumajang TV, Thoriq berstatment layar kaca pengusaha tambang pasir jika menyerobot tanah Salim Kancil yang bukan haknya. untuk informasi Harga Pasir Lumajang per Kubik
Pengusaha sudah jadinya hal yang demikian dan melaporkan naik pitam ini ke Polda Jatim berhubungan pencemaran nama bagus. Thoriq dan keluarga Mendiang Salim Kancil jadinya dipanggil untuk dimintai keterangan.
